Untuk memberi definisi sebuah pesantren, harus
melihat makna perkataannya. Perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang
dengan awalan pe di depan dan akhiran
an berarti tempat tinggal para santri.[1]
C.C. Berg berpendapat bahwa istilah santri
berasal dari kata shastri yang dalam
bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu atau berasal
dari kata shastra yang berarti
buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang pengetahuan.[2]
Sedangkan menurut Qomar, Pesantren didefinisikan sebagai
suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam
dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen.[3]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan pesantren yaitu salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di
Indonesia, yang didukung asrama sebagai tempat tinggal para santri dan untuk
mempelajari ilmu pengetahuan.
Setiap pesantren memiliki ciri khusus yang
membedakan dengan pesantren lainnya. Sehingga perlu diadakan suatu pembedaan
secara kategorial. Ahmad Qodri Azizy membagi pesantren atas dasar
kelembagaannya yang dikaitkan dengan sistem pengajaran menjadi lima kategori,
yaitu:
1. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan
formal dengan menerapkan kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah
keagamaan maupun yang juga memiliki sekolah umum;
2. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan
keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak
menerapkan kurikulum nasional;
3. Pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama
dalam bentuk madrasah diniyah;
4. Pesantren yang hanya sekedar menjadi
tempat pengajian (majelis ta’lim); dan
5. Pesantren untuk asrama anak-anak belajar
sekolah umum dan mahasiswa.[4]
Berdasarkan
jenis pesantren di atas, Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah merupakan
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum
nasional, akan tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah,
dan mempertahankan pengajaran salafiyah. Adapun lembaga pendidikan formal yang
diselenggarakan Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah yaitu Raudhatul
Aftal (RA/TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs/SLTP), dan
Madrasah Aliyah (MA/SLTA). Meskipun Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah
Alfatah telah menyelenggarakan pendidikan formal ke dalam beberapa jenjang,
akan tetapi di pesantren ini tetap mempertahankan pengajaran salafiyah, yaitu
pengkajian kitab-kitab kuning. Tidak hanya itu saja, Pesantren Shuffah Hizbulah
bukan hanya sebagai tempat untuk belajar ilmu agama saja, melainkan juga untuk
belajar tentang ilmu umum seperti di sekolah-sekolah pada umumnya, dan
Pesantren Shuffah Hizbullah memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan
masyarakat, karena Pesantren ini didirikan dari adanya dorongan masyarakat.
[1] Zamakhasyari Dhofier, Tradisi
Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES), hlm 18
[2] Ruchman Basori, Op Cit., hlm 33
[3] Mujamil Qomar, Pesantren: dari
Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga), hlm 2
DAFTAR PUSTAKA
Basori, Ruchman. 2008. The Founding Father: Pesantren Modern Indonesia, Jejak Langkah K.H. A.
Wahid Hasyim. Jakarta: Inceis. 162 hlm.
Dhofier, Zamakhasyari. 1982. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan
Hidup Kyai. Jakarta: LP3S. 191 hlm.
Qomar, Mujamil. 2005. Pesantren: dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi.
Jakarta: Erlangga. 206 hlm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar