Senin, 09 April 2012

KONSEP PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN


Untuk memberi definisi sebuah pesantren, harus melihat makna perkataannya. Perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri.[1] C.C. Berg berpendapat bahwa istilah santri berasal dari kata shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu atau berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang pengetahuan.[2]

Sedangkan menurut Qomar, Pesantren didefinisikan sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen.[3]

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pesantren yaitu salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia, yang didukung asrama sebagai tempat tinggal para santri dan untuk mempelajari ilmu pengetahuan.

Setiap pesantren memiliki ciri khusus yang membedakan dengan pesantren lainnya. Sehingga perlu diadakan suatu pembedaan secara kategorial. Ahmad Qodri Azizy membagi pesantren atas dasar kelembagaannya yang dikaitkan dengan sistem pengajaran menjadi lima kategori, yaitu:
1.   Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah keagamaan maupun yang juga memiliki sekolah umum;
2. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional;
3.      Pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyah;
4.      Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian (majelis ta’lim); dan
5.      Pesantren untuk asrama anak-anak belajar sekolah umum dan mahasiswa.[4]


Berdasarkan jenis pesantren di atas, Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum nasional, akan tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah, dan mempertahankan pengajaran salafiyah. Adapun lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah yaitu Raudhatul Aftal (RA/TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs/SLTP), dan Madrasah Aliyah (MA/SLTA). Meskipun Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah telah menyelenggarakan pendidikan formal ke dalam beberapa jenjang, akan tetapi di pesantren ini tetap mempertahankan pengajaran salafiyah, yaitu pengkajian kitab-kitab kuning. Tidak hanya itu saja, Pesantren Shuffah Hizbulah bukan hanya sebagai tempat untuk belajar ilmu agama saja, melainkan juga untuk belajar tentang ilmu umum seperti di sekolah-sekolah pada umumnya, dan Pesantren Shuffah Hizbullah memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan masyarakat, karena Pesantren ini didirikan dari adanya dorongan masyarakat.

[1] Zamakhasyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES), hlm 18
[2] Ruchman Basori, Op Cit., hlm 33
[3] Mujamil Qomar, Pesantren: dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi,  (Jakarta: Erlangga), hlm 2
[4] Ibid., hlm 17-18

DAFTAR PUSTAKA

Basori, Ruchman. 2008. The Founding Father: Pesantren Modern Indonesia, Jejak Langkah K.H. A. Wahid Hasyim. Jakarta: Inceis. 162 hlm.

Dhofier, Zamakhasyari. 1982. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3S. 191 hlm.

Qomar, Mujamil. 2005. Pesantren: dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga. 206 hlm.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar